Sudah sejak beberapa waktu belakangan ini isu dunia akan segera
berakhir, yang berdasarkan prediksi kuno suku Maya, terus berembus.
Bagi mereka yang percaya, sesuai kalender kuno suku Maya, pada 21 Desember mendatang dunia ini akan berakhir.
Nah,
teori kiamat suku Maya ini ternyata bukanlah yang pertama muncul di
dunia. Selama berabad-abad sudah berulang kali muncul isu kiamat, yang
tidak atau belum terbukti.
Kiamat, 21 Mei 2011
Bagi
yang sangat ketakutan dunia akan berakhir Jumat mendatang, seharusnya
ingat bahwa tahun lalu isu kiamat juga pernah muncul. Penyebar isu
kiamat pada saat itu adalah Pendeta Harold Camping.
Pendeta yang
juga penyiar radio yang kini berusia 91 tahun itu sangat yakin Yesus
Kristus akan datang kembali ke Bumi dan miliaran orang akan tewas karena
amukan api.
Saat tanggal 21 Mei yang ditetapkan lewat dan tak
ada apa pun yang terjadi, Camping kemudian merevisi tanggal penentuan
kiamatnya ke 21 Oktober 2011. Dan, sekali lagi kiamat tidak terjadi.
Setelah
berbulan-bulan tak berbicara, Camping yang juga pernah memprediksi
kiamat akan tiba pada September 1994, dengan rendah hati mengakui
kekeliruannya.
Saksi Jehovah, Agustus 1914
Perang
Dunia I (1914-1918) adalah perang terbesar di dunia hingga saat itu.
Bahkan perang ini kerap dikatakan sebagai ibu dari segala perang.
Namun, bagi sekte Saksi Jehovah saat itu konflik bersenjata tersebut dilihat lebih dari sekadar sebuah peperangan.
Pendiri sekte ini, Charles Taze Russell, bahwa pada tahun 1914 itu dunia akan menyaksikan kedatangan Yesus yang kedua.
Sekte ini menganggap Perang Dunia I yang pecah pada Agustus 1914 adalah salah satu pertanda "Armageddon" atau kiamat.
Akan
tetapi, tahun 1914 ternyata berlalu tanpa terjadi kiamat dan perang
berakhir pada tahun 1918 setelah menewaskan 10 juta orang.
Bing Bang Kedua, 23 November 2009
Sejumlah
prediksi kiamat biasanya selalu dikaitkan dengan rencana Tuhan, tetapi
beberapa kelompok yakin kiamat terjadi karena ulah manusia.
Saat
Large Hadron Collider (LHC)—sebuah akselerator energi terbesar di
dunia—selesai dibangun di Swiss pada 2008, sejumlah kelompok khawatir
mesin yang juga disebut "mesin kiamat" itu akan memicu pembentukan
sebuah 'lubang hitam' yang menelan segalanya.
Saat dinyalakan, mesin yang diklaim bisa mengkreasi ulang proses tumbukan partikel atau Big Bang yang diyakini menciptakan kehidupan, sebuah lubang hitam akan muncul dan menelan Bumi, hanya dalam 20 detik.
Delapan detik setelah Bumi, Bulan kemudian ikut ditelan. Selanjutnya, Matahari akan hancur diikuti seluruh tata surya.
Namun,
saat LHC diaktifkan pada 23 November 2009, mesin itu hanya menciptakan
keceriaan bagi para fisikawan, tetapi tak memunculkan lubang hitam yang
mengerikan itu.
Y2K, 1 Januari 2000
Dengan
berlalunya 1999, banyak orang khawatir mesin komputer tak mampu
bergerak dari tanggal dan tahun yang dirancang dalam dua angka (97, 98,
99). Dengan demikian, akan memicu banyak kekacauan.
Diprediksi pesawat terbang akan jatuh, kereta api berhenti beroperasi, microwave meledak, dan mungkin yang terpenting operasional bank akan terhenti.
Dunia bisnis menghabiskan miliaran dollar AS untuk memperbarui sistem komputer demi menghindari ancaman 'Millenium Bug'.
Namun,
ketika tengah malam berlalu dan tanggal berganti 1 Januari 2000,
satu-satunya yang terjadi adalah kelelahan warga dunia karena
pesta-pesta besar sepanjang malam.
Para pakar komputer akhirnya
percaya bahwa ketakutan mereka terlalu berlebihan dan pembaruan sistem
yang menghabiskan banyak biaya ternyata tidak perlu dilakukan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar